Nyeri Dada: GERD atau Serangan Jantung?
Nyeri dada sering kali membuat banyak orang khawatir. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, apakah nyeri dada tersebut disebabkan oleh GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau serangan jantung? Mengetahui perbedaannya sangat penting agar Anda dapat mengambil tindakan yang tepat.
Apa Itu GERD dan Serangan Jantung?
GERD adalah kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan sensasi terbakar di dada. Sedangkan serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat, yang bisa mengancam nyawa.
Perbedaan Gejala GERD dan Serangan Jantung
Gejala | GERD | Serangan Jantung |
---|---|---|
Nyeri Dada | Terasa seperti terbakar, biasanya setelah makan atau saat berbaring | Terasa berat, menekan, atau seperti tertimpa benda berat di dada |
Lokasi Nyeri | Lebih terfokus di tengah dada atau bagian atas perut | Menyebar ke lengan kiri, rahang, leher, atau punggung |
Gejala Tambahan | Mulas, rasa asam di mulut, atau regurgitasi makanan | Sesak napas, keringat dingin, mual, atau pusing |
Respon Terhadap Pengobatan | Mereda dengan obat antasida atau perubahan posisi tubuh | Tidak mereda dengan antasida; membutuhkan perhatian medis segera |
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari bantuan medis jika Anda:
- Mengalami nyeri dada yang tak kunjung hilang, terutama jika disertai sesak napas atau pusing.
- Memiliki riwayat penyakit jantung.
- Tidak yakin apakah nyeri dada Anda disebabkan oleh GERD atau serangan jantung.
Cara Mencegah Nyeri Dada
- Jaga Pola Makan: Hindari makanan pedas, berlemak, atau asam yang bisa memicu GERD.
- Hidup Aktif: Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk menjaga kesehatan jantung.
- Hindari Stres: Stres bisa memicu GERD dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Jangan anggap remeh nyeri dada. Mulailah menjaga kesehatan jantung Anda sejak dini!
Kunjungi CardiaCare untuk mendapatkan informasi menarik dan tips kesehatan jantung. Follow juga Instagram kami di @cardiacare.id untuk konten inspiratif lainnya. 🫀✨