Fractional Flow Reserve (FFR) adalah prosedur diagnostik minimal invasif yang digunakan untuk mengukur seberapa serius penyempitan (stenosis) di arteri koroner memengaruhi aliran darah ke jantung. Teknik ini menjadi standar emas dalam menentukan apakah lesi stenosis memerlukan tindakan intervensi lebih lanjut seperti pemasangan stent atau tidak. FFR dilakukan selama kateterisasi jantung dan memberikan hasil yang lebih akurat dibandingkan metode pencitraan non-invasif lainnya.
Mengapa FFR Penting dalam Pengobatan Penyakit Jantung?
Ketika arteri koroner mengalami penyempitan, aliran darah yang menuju jantung akan terganggu. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri dada (angina), sesak napas, atau bahkan serangan jantung. FFR memberikan informasi penting mengenai seberapa besar pengaruh penyempitan tersebut terhadap aliran darah, sehingga dokter dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai perlunya intervensi seperti angioplasti atau pemasangan stent.
Cara Kerja Prosedur FFR
Prosedur FFR menggunakan teknologi pressure wire yang dimasukkan ke dalam arteri koroner melalui kateter. Wire ini memiliki sensor yang dapat mengukur tekanan darah sebelum dan setelah area stenosis. Hasil pengukuran tekanan ini digunakan untuk menghitung nilai FFR, yang merupakan rasio antara tekanan darah distal (Pd) dan tekanan darah proksimal (Pa).
Nilai FFR yang Normal dan Tidak Normal
- FFR ≥ 0.80: Aliran darah dianggap cukup, dan intervensi biasanya tidak diperlukan.
- FFR < 0.80: Menunjukkan adanya penyempitan signifikan yang mempengaruhi aliran darah, sehingga intervensi seperti pemasangan stent mungkin direkomendasikan.
Manfaat Prosedur FFR
- Penilaian yang Akurat untuk Tindakan Revaskularisasi: FFR memungkinkan dokter untuk menentukan apakah tindakan revaskularisasi seperti angioplasti atau pemasangan stent benar-benar diperlukan, sehingga menghindari prosedur yang tidak perlu.
- Identifikasi Lesi Stenosis Spesifik: Dengan FFR, dokter dapat mengidentifikasi secara spesifik area stenosis yang membutuhkan intervensi, sehingga meminimalkan risiko efek samping.
- Mengurangi Risiko Komplikasi: Karena FFR memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi arteri koroner, pasien hanya akan menjalani intervensi ketika benar-benar diperlukan, yang dapat mengurangi risiko komplikasi seperti restenosis.
Kapan Prosedur FFR Direkomendasikan?
Prosedur FFR biasanya direkomendasikan pada pasien yang mengalami gejala berikut:
- Angina Stabil: Nyeri dada yang terjadi saat aktivitas fisik atau stres emosional, menunjukkan adanya penyempitan pada arteri koroner.
- Iskemia Miokard: Suatu kondisi di mana aliran darah ke otot jantung berkurang, menyebabkan kurangnya pasokan oksigen.
- Angina Tidak Stabil: Nyeri dada yang terjadi secara tiba-tiba dan bisa menjadi tanda adanya penyempitan yang signifikan di arteri koroner.
Pasien yang menjalani pemeriksaan kateterisasi jantung dan ditemukan adanya penyempitan pada pembuluh darah juga sering disarankan untuk menjalani FFR agar dokter dapat memastikan apakah intervensi lebih lanjut diperlukan.
Prosedur FFR di JIH-CardiaCare
JIH-CardiaCare kini menyediakan layanan FFR sebagai bagian dari evaluasi penyakit jantung koroner. Dengan menggunakan teknologi terkini dan tim dokter kardiologi yang berpengalaman, pasien dapat mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan terapi yang lebih tepat sasaran. Berikut adalah langkah-langkah dalam prosedur FFR di JIH-CardiaCare:
- Persiapan Pasien: Pasien akan diberikan anestesi lokal dan kateter dimasukkan melalui arteri di pergelangan tangan atau pangkal paha.
- Pengukuran Tekanan Darah: Wire dengan sensor tekanan dimasukkan melalui kateter hingga mencapai area stenosis pada arteri koroner.
- Penghitungan FFR: Tekanan darah diukur sebelum dan sesudah area stenosis, kemudian dihitung nilai FFR untuk menentukan apakah ada penyempitan signifikan.
- Keputusan Intervensi: Berdasarkan hasil FFR, dokter akan memutuskan apakah intervensi seperti pemasangan stent diperlukan atau tidak.
Kelebihan Menggunakan FFR
- Lebih Akurat daripada Angiografi Saja: FFR memberikan data fungsional tentang aliran darah yang tidak dapat diperoleh dari gambar angiografi saja.
- Pengurangan Prosedur yang Tidak Perlu: Dengan FFR, pasien yang tidak membutuhkan stent dapat dihindarkan dari intervensi yang tidak diperlukan, mengurangi risiko dan biaya prosedur.
- Terapi yang Lebih Tepat Sasaran: FFR membantu dokter memberikan terapi yang lebih spesifik dan sesuai dengan kondisi pasien, meningkatkan hasil klinis.
Testimoni Pasien JIH-CardiaCare
Banyak pasien yang telah menjalani FFR di JIH-CardiaCare memberikan feedback positif mengenai prosedur ini. Salah satunya adalah Bapak Andi, 58 tahun, yang mengalami angina stabil selama beberapa bulan. Setelah menjalani FFR, ditemukan bahwa penyempitan di arteri koroner tidak signifikan, sehingga ia tidak memerlukan pemasangan stent. “Saya merasa lega karena tidak perlu menjalani prosedur yang tidak perlu. Dokter di JIH-CardiaCare sangat teliti dan menjelaskan setiap langkah dengan jelas,” kata Bapak Andi.
Kesimpulan
Fractional Flow Reserve (FFR) adalah prosedur yang sangat bermanfaat dalam menilai penyempitan arteri koroner dan menentukan perlunya intervensi. Dengan teknologi canggih dan tim dokter berpengalaman, JIH-CardiaCare memberikan layanan FFR yang memastikan diagnosis yang lebih akurat dan prosedur yang lebih tepat bagi pasien dengan penyakit jantung koroner.
Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala seperti nyeri dada atau sesak napas, segera konsultasikan dengan dokter kami di JIH-CardiaCare. Jadwalkan pemeriksaan jantung Anda hari ini dan dapatkan penanganan yang tepat untuk kesehatan jantung Anda.