Banyak orang mengira vape lebih aman dibanding rokok, padahal faktanya tidak demikian. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan vape atau rokok elektrik tetap memiliki efek negatif pada jantung dan pembuluh darah.
Bagaimana Vape Merusak Jantung dan Pembuluh Darah?
Meski sering disebut “alternatif rokok yang lebih ringan”, kandungan dalam vape tetap berbahaya:
- Disfungsi endotel
Vape menyebabkan kerusakan lapisan dalam pembuluh darah (endotel), sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis atau penyempitan arteri. - Gangguan irama jantung (aritmia)
Zat berbahaya dalam cairan vape bisa memengaruhi impuls listrik jantung dan meningkatkan risiko aritmia. - Peningkatan tekanan darah & detak jantung
Nikotin di dalam vape memacu sistem saraf simpatis, yang membuat tekanan darah naik dan detak jantung lebih cepat. - Paparan bahan kimia berbahaya
- Formaldehida & akrilamida → merusak lapisan pembuluh darah
- Logam berat → mempercepat pembentukan plak aterosklerosis
Risiko Serangan Jantung pada Pengguna Vape
Dengan kombinasi kerusakan pembuluh darah, peningkatan tekanan darah, dan gangguan irama jantung, risiko serangan jantung meningkat signifikan pada pengguna vape. Bahkan, kasus serangan jantung pada usia muda kini semakin sering ditemukan pada mereka yang menggunakan rokok elektrik.
Tidak Ada Konsumsi Nikotin yang Aman
Pesan pentingnya: tidak ada bentuk konsumsi nikotin yang benar-benar aman bagi jantung.
Baik rokok konvensional maupun vape, keduanya memberikan beban besar pada jantung dan pembuluh darah.
Vape bukanlah solusi aman untuk menggantikan rokok. Justru, penggunaannya tetap meningkatkan risiko:
- Serangan jantung
- Gangguan irama jantung
- Aterosklerosis (penyempitan arteri)
Keputusan terbaik untuk kesehatan jantung adalah berhenti sedini mungkin.