Nyeri dada, sesak napas, lemas, hingga jantung berdebar bisa jadi tanda awal dari penyakit jantung koroner (PJK). Menurut dr. Ronaldi, SpJP(K), FIHA, FAPSC, deteksi dini penyakit jantung sangat penting, bahkan bagi usia muda, karena PJK kini tidak lagi hanya menyerang lansia.
Berikut beberapa pemeriksaan medis penting untuk mendeteksi penyakit jantung koroner secara akurat:
1. EKG (Elektrokardiogram)
Apa itu?
Pemeriksaan non-invasif untuk merekam aktivitas listrik jantung melalui elektroda yang ditempel di kulit.
Manfaat:
- Mendeteksi gangguan irama jantung (aritmia)
- Menilai kemungkinan iskemia atau infark miokard akut
- Memeriksa konduksi listrik jantung
2. Holter Monitoring
Apa itu?
Pemeriksaan lanjutan dari EKG yang merekam aktivitas listrik jantung selama 24 jam atau lebih menggunakan alat portabel.
Manfaat:
- Mengidentifikasi aritmia yang muncul sesekali dan tidak terekam saat EKG biasa
- Memantau ritme jantung saat beraktivitas atau tidur
Kenapa Deteksi Dini Itu Penting?
- Penyakit jantung bisa diam-diam berkembang tanpa gejala yang jelas
- Penanganan dini bisa mencegah komplikasi seperti gagal jantung atau serangan jantung mendadak
- Pemeriksaan sederhana seperti EKG dan Holter sangat membantu mengidentifikasi masalah lebih awal
Butuh Skrining Jantung? Segera Konsultasikan
📞 0895 4141 55908
🌐 www.cardiacare.id
FAQ
Q: Apa pemeriksaan pertama untuk mendeteksi penyakit jantung koroner?
A: EKG adalah pemeriksaan awal yang umum dilakukan untuk mendeteksi gangguan irama dan iskemia jantung.
Q: Kapan Holter monitoring diperlukan?
A: Holter direkomendasikan jika ada dugaan gangguan irama jantung yang tidak terdeteksi melalui EKG biasa.
Q: Apakah pemeriksaan jantung hanya untuk lansia?
A: Tidak. Banyak orang usia muda kini juga berisiko terkena penyakit jantung, terutama jika memiliki gaya hidup tidak sehat.