Kaki diabetes (Diabetic Foot) adalah salah satu komplikasi serius dari penyakit diabetes mellitus. Banyak penderita datang dengan luka kecil yang tampak sepele, padahal luka tersebut bisa berkembang menjadi masalah besar jika tidak ditangani dengan benar.
Gangguan aliran darah dan kerusakan saraf pada penderita diabetes membuat luka sulit sembuh. Jika dibiarkan, luka bisa meluas, terinfeksi, menyebabkan kematian jaringan (gangren), hingga berakhir dengan amputasi.
Mengapa Luka pada Kaki Diabetes Berbahaya?
Penderita diabetes mengalami dua masalah utama yang membuat luka pada kaki sulit sembuh:
- Gangguan Sirkulasi Darah (Iskemia)
- Gula darah tinggi merusak pembuluh darah, membuat aliran darah ke kaki terganggu.
- Jaringan tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi, sehingga luka tidak bisa sembuh dengan optimal.
- Kerusakan Saraf (Neuropati Diabetik)
- Penderita diabetes sering tidak merasakan nyeri saat terluka.
- Luka kecil tidak disadari, sehingga dibiarkan hingga menjadi besar dan terinfeksi.
Perjalanan Luka Kecil Menjadi Amputasi
- Awalnya hanya luka kecil di jari atau telapak kaki.
- Karena aliran darah buruk, luka tidak kunjung sembuh.
- Infeksi mudah terjadi, jaringan di sekitar luka mulai mati.
- Gangren terbentuk dan menyebar ke area lain.
- Jika tidak segera ditangani, amputasi menjadi pilihan terakhir untuk menyelamatkan nyawa.
Teknologi Medis untuk Menyelamatkan Kaki Diabetes
Kabar baiknya, perkembangan teknologi medis saat ini memungkinkan penderita diabetes untuk mendapatkan perawatan pembuluh darah yang lebih baik. Prosedur yang sebelumnya hanya dilakukan pada jantung, kini bisa diterapkan pada kaki penderita diabetes.
1. Kateterisasi Pembuluh Darah
Proses ini dilakukan dengan memasukkan kateter kecil melalui pembuluh darah untuk membuka sumbatan yang menghambat aliran darah.
2. Balloon Angioplasty
Balon kecil dimasukkan dan dikembangkan di area yang tersumbat untuk melancarkan aliran darah.
3. Pemasangan Stent
Jika sumbatan berat, stent (cincin logam kecil) dapat dipasang untuk menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
4. Atherectomy & Laser
Menggunakan alat khusus untuk menghancurkan atau “mengikis” sumbatan lemak/kapur pada pembuluh darah. Teknologi laser juga bisa membantu membuka sumbatan lebih efektif.
Dengan tindakan ini, aliran darah kembali lancar, jaringan mendapat oksigen, dan luka memiliki peluang lebih besar untuk sembuh.
Tips Penanganan Kaki Diabetes
Selain perawatan medis, penderita diabetes perlu melakukan langkah pencegahan sehari-hari:
- Periksa kaki setiap hari untuk mendeteksi luka atau lecet sejak dini.
- Gunakan alas kaki yang nyaman, jangan bertelanjang kaki.
- Jaga kebersihan kaki, keringkan sela-sela jari setelah mandi.
- Kontrol gula darah secara rutin agar tetap stabil.
- Segera berkonsultasi ke dokter jika muncul luka sekecil apa pun.
Luka kecil pada kaki penderita diabetes tidak boleh dianggap remeh. Gangguan aliran darah dan kerusakan saraf dapat membuat luka berkembang menjadi infeksi berat hingga amputasi.
Dengan teknologi intervensi pembuluh darah seperti kateterisasi, balloon angioplasty, stent, dan laser, aliran darah dapat diperbaiki sehingga luka lebih cepat sembuh dan risiko amputasi berkurang drastis.
👉 Jangan menunggu sampai terlambat. Jika Anda atau keluarga memiliki luka pada kaki akibat diabetes, segera periksakan diri di pusat kesehatan dengan fasilitas intervensi pembuluh darah.
Informasi & Konsultasi
📞 +62 851 9003 7699
🔗 cardiacare.id