Matcha: Minuman Sehat yang Bisa Picu Anemia dan Palpitasi Jantung Jika Berlebihan

Matcha sering dianggap sebagai minuman sehat yang kaya akan antioksidan, meningkatkan energi, serta membantu konsentrasi. Tidak heran jika matcha menjadi tren dan favorit banyak orang di seluruh dunia. Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi matcha berlebihan tanpa diimbangi pola makan bergizi seimbang dapat berdampak pada kesehatan, terutama terkait anemia dan palpitasi jantung?

Artikel ini akan membahas secara detail tentang manfaat matcha, risiko konsumsi berlebihan, hingga tips agar tetap bisa menikmati matcha dengan aman.

Manfaat Matcha untuk Kesehatan

Sebelum membahas risikonya, penting untuk memahami bahwa matcha memang memiliki sejumlah manfaat, di antaranya:

  1. Kaya antioksidan (EGCG) yang membantu melawan radikal bebas.
  2. Meningkatkan fokus dan konsentrasi karena kandungan L-theanine.
  3. Mendukung metabolisme dan dapat membantu pembakaran kalori.
  4. Meningkatkan energi berkat kafein alami yang lebih stabil dibanding kopi.

Dengan catatan, manfaat ini akan optimal jika matcha dikonsumsi dalam jumlah wajar.

Risiko Konsumsi Matcha Berlebihan

Meski sehat, konsumsi matcha berlebihan dapat menimbulkan efek samping tertentu, khususnya jika dikonsumsi rutin dalam jangka panjang tanpa memperhatikan nutrisi pendukung.

1. Risiko Anemia

Matcha mengandung tanin, senyawa yang dapat mengikat zat besi non-heme dari makanan nabati. Akibatnya, tubuh kesulitan menyerap zat besi dengan baik.
Jika kondisi ini berlangsung lama, kadar zat besi dalam tubuh bisa menurun dan menyebabkan anemia.

Gejala anemia antara lain:

  • Mudah lelah
  • Pusing
  • Pucat
  • Sesak napas

2. Palpitasi Jantung

Matcha juga mengandung kafein. Pada orang yang sensitif terhadap kafein atau mengonsumsi matcha berlebihan, kafein dapat memicu palpitasi jantung (jantung berdebar tidak teratur).
Faktor risiko semakin meningkat jika seseorang mengalami anemia, karena tubuh kekurangan oksigen sehingga jantung dipaksa bekerja lebih keras.

Gejala palpitasi meliputi:

  • Jantung berdetak cepat atau tidak beraturan
  • Sensasi “berdebar” di dada
  • Rasa cemas atau gelisah
  • Pusing hingga sesak

Studi Kasus: Dampak Konsumsi Matcha Rutin

Beberapa laporan medis menemukan bahwa individu yang rutin minum matcha setiap minggu selama beberapa bulan mengalami keluhan anemia dan palpitasi jantung. Hal ini tidak berarti matcha berbahaya, melainkan cara konsumsi dan kondisi tubuh sangat berpengaruh terhadap efek yang muncul.

Tips Aman Mengonsumsi Matcha

Agar tetap bisa menikmati matcha tanpa khawatir, ikuti beberapa tips berikut:
✅ Batasi konsumsi 1–2 cangkir per hari.
✅ Hindari minum matcha berdekatan dengan waktu makan utama, agar penyerapan zat besi tidak terganggu.
✅ Imbangi dengan asupan makanan kaya zat besi (daging merah, sayuran hijau, kacang-kacangan).
✅ Banyak minum air putih untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
✅ Perhatikan sensitivitas tubuh terhadap kafein—jika mudah berdebar, sebaiknya kurangi.

Matcha adalah minuman sehat yang penuh manfaat, namun konsumsi berlebihan dan tidak seimbang bisa menimbulkan risiko seperti anemia dan palpitasi jantung. Kuncinya adalah keseimbangan—imbangi dengan pola makan bergizi, cukup zat besi, serta kenali batas toleransi tubuh terhadap kafein.

Dengan konsumsi bijak, Anda tetap bisa menikmati segelas matcha dengan aman dan mendapatkan manfaat maksimalnya 🍵.

Ikuti terus informasi kesehatan jantung dan pembuluh darah hanya di @cardiacare.id.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top