Lesi bifurkasi adalah kondisi penyempitan pembuluh darah jantung yang terjadi di area percabangan arteri koroner. Kasus ini termasuk kompleks dan memerlukan perencanaan matang sebelum pemasangan stent. Penanganan yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko komplikasi serius, seperti stent yang menutupi cabang pembuluh atau plak yang tertinggal.
Tantangan Menangani Lesi Bifurkasi
Menangani lesi bifurkasi tidaklah sederhana karena melibatkan dua jalur aliran darah — main branch (pembuluh darah utama) dan side branch (pembuluh darah cabang). Kesalahan dalam penentuan posisi stent atau perlindungan cabang dapat berdampak pada hasil tindakan dan kesehatan jantung pasien.
Peran Penting OCT (Optical Coherence Tomography)
Intravascular imaging seperti OCT menjadi solusi penting dalam menangani kasus ini, karena mampu memberikan gambaran detail struktur pembuluh darah dari dalam.
Dengan OCT, dokter dapat:
- Menilai letak bifurkasi secara presisi
- Menentukan penanganan main branch yang optimal
- Memberikan perlindungan maksimal pada side branch
- Memastikan stent tidak menutupi cabang pembuluh darah
- Menangani plak secara menyeluruh dan sempurna
Tanpa bantuan OCT, penilaian hanya mengandalkan angiografi konvensional, yang terbatas pada visualisasi aliran darah dan tidak memberikan informasi detail mengenai kondisi dinding pembuluh darah. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi.
Kesimpulan
Dalam kasus lesi bifurkasi, penggunaan OCT sangat direkomendasikan untuk meningkatkan keselamatan pasien, mengoptimalkan posisi stent, dan meminimalkan risiko komplikasi pasca tindakan.
📞 Konsultasi & Informasi: 0895 4141 55908
🌐 Kunjungi: cardiacare.id