Apa Itu Deep Vein Thrombosis (DVT)?
Deep Vein Thrombosis (DVT) adalah kondisi medis serius ketika terbentuk bekuan darah (trombus) di dalam pembuluh vena dalam, terutama di bagian kaki atau paha.
Bekuan darah ini dapat menghambat aliran darah normal dan menimbulkan nyeri, bengkak, serta rasa hangat di area yang terkena.
Jika tidak segera ditangani, bekuan darah dapat berpindah ke paru-paru melalui aliran darah dan menyebabkan emboli paru (Pulmonary Embolism) — kondisi darurat medis yang bisa mengancam jiwa.
Penyebab dan Faktor Risiko DVT
DVT dapat terjadi karena gangguan aliran darah atau peningkatan kecenderungan pembekuan darah.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami DVT antara lain:
- Imobilisasi lama, seperti setelah operasi besar, rawat inap panjang, atau perjalanan jauh (lebih dari 4 jam duduk tanpa bergerak).
- Cedera pembuluh darah, misalnya akibat trauma atau pembedahan.
- Gangguan pembekuan darah (trombofilia) yang bersifat genetik.
- Kehamilan dan masa nifas, yang meningkatkan tekanan pada vena panggul dan kaki.
- Obesitas, yang menambah tekanan pada vena di tungkai bawah.
- Usia lanjut, karena elastisitas dan fungsi vena menurun.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti terapi hormon atau kontrasepsi oral.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Gejala DVT dapat bervariasi, tergantung lokasi dan ukuran bekuan darah.
Beberapa tanda yang sering muncul meliputi:
- Bengkak pada salah satu kaki (jarang keduanya).
- Nyeri atau kram yang muncul saat berdiri atau berjalan.
- Perubahan warna kulit, seperti kemerahan atau kebiruan pada tungkai.
- Rasa hangat di area yang terkena bekuan darah.
Jika bekuan darah berpindah ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru, gejalanya bisa berupa:
- Sesak napas mendadak
- Nyeri dada yang semakin berat saat bernapas dalam
- Detak jantung cepat (takikardi)
- Batuk berdarah
Kondisi ini adalah darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.
Diagnosis dan Penanganan DVT di JIH–CardiaCare
Di JIH–CardiaCare, pasien dengan risiko atau gejala DVT akan ditangani secara komprehensif oleh tim dokter spesialis jantung dan pembuluh darah berpengalaman.
Diagnosis dilakukan dengan kombinasi pemeriksaan klinis dan teknologi penunjang seperti:
- USG Doppler Vena untuk mendeteksi adanya sumbatan atau bekuan darah.
- D-Dimer Test untuk menilai aktivitas pembekuan darah.
- CT Venography jika dibutuhkan pemeriksaan lebih mendalam.
Setelah diagnosis ditegakkan, penanganan DVT dapat meliputi:
- Pemberian obat antikoagulan untuk mencegah pembentukan bekuan baru.
- Terapi trombolitik, yaitu penghancuran bekuan darah menggunakan obat khusus.
- Pemasangan filter vena cava pada kasus tertentu untuk mencegah bekuan darah mencapai paru-paru.
- Perubahan gaya hidup, seperti meningkatkan aktivitas fisik, menghindari duduk terlalu lama, dan menjaga berat badan ideal.
Dengan pendekatan ini, JIH–CardiaCare memastikan pasien mendapatkan perawatan yang tepat, aman, dan terintegrasi.
Pencegahan DVT: Langkah Sederhana yang Efektif
Beberapa langkah sederhana dapat membantu menurunkan risiko DVT, antara lain:
- Gerakkan kaki secara teratur, terutama saat bepergian jauh.
- Gunakan stoking kompresi jika direkomendasikan dokter.
- Minum air putih yang cukup untuk menjaga sirkulasi darah.
- Berhenti merokok, karena rokok meningkatkan kekentalan darah.
- Kontrol berat badan dan tekanan darah secara rutin.
Deep Vein Thrombosis (DVT) bukan sekadar gangguan sirkulasi darah biasa — jika tidak segera ditangani, komplikasinya bisa berujung fatal seperti emboli paru.
Deteksi dini dan penanganan tepat di fasilitas kesehatan terpercaya seperti JIH–CardiaCare dapat menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi jangka panjang.
Hubungi JIH–CardiaCare untuk Konsultasi dan Pemeriksaan DVT
📞 +62 851 9003 7699
🌐 www.cardiacare.id



